Perjalanan dengan tim Blibur dan teman-teman travel blogger ke destinasi di Pangandaran yaitu Goa Sinjang Lawang, Pantai Batu Karas dan Pantai Batu Hiu.
Goa Sinjang Lawang sendiri terletak di Desa Parinengan, Kecamatan Langkap Lancar, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat ini memang belum setenar Green Canyon atau Pantai Pangandaran. Katanya, warga menamakan gua ini Sinjang Lawang karena batu serta dinding di mulut gua tersebut bermotif mirip batik yang terbentuk karena proses alam.“Sinjang” dalam bahasa Indonesia bermakna kain panjang sedangkan “Lawang” artinya pintu.
Pas dikasih tau mengenai destinasi ini dengan aktivitas cave tubing, kami langsung tertarik. Sinjang Lawang berada di Pangandaran, melewati pintu masuk Green Canyon namun masih terus hingga akses kesana agak sulit untuk bis. Namun kami berhasil mencapai basecamp sebuah area hijau yang masih sepi dan asri, sudah terlihat peralatan seperti life jacket dan ban untuk tubing. Setelah persiapan, kami beramai-ramai trekking menuju starting point dan memulai tubing, arus air saat itu tidak terlalu deras namun ada beberapa titik jeram yang membuat tubing jadi seru. Karena banyaknya peserta tubing dan guide cuma sedikit maka kami diminta untuk berpegangan ban satu sama lain.
Pas dikasih tau mengenai destinasi ini dengan aktivitas cave tubing, kami langsung tertarik. Sinjang Lawang berada di Pangandaran, melewati pintu masuk Green Canyon namun masih terus hingga akses kesana agak sulit untuk bis. Namun kami berhasil mencapai basecamp sebuah area hijau yang masih sepi dan asri, sudah terlihat peralatan seperti life jacket dan ban untuk tubing. Setelah persiapan, kami beramai-ramai trekking menuju starting point dan memulai tubing, arus air saat itu tidak terlalu deras namun ada beberapa titik jeram yang membuat tubing jadi seru. Karena banyaknya peserta tubing dan guide cuma sedikit maka kami diminta untuk berpegangan ban satu sama lain.
Setelah kurang lebih 15 menit menyusuri sungai dengan ban, kami tiba di mulut gua, lalu kami pun masuk. Keunikannya adalah disini kita bisa menikmati suasana dalam gua sambil tubing atau berenang di sungai. Udara dingin membuat suasana misterius namun memacu adrenalin, dengan pemandangan dalam gua berupa bebatuan. Kami pun nyemplung ke air, berenang dan berjalan diatas bebatuan menuju kearah luar goa, main-main di goa dan pada satu titik kita bisa menikmati ray of light atau cahaya matahari yang masuk melalui celah di dinding gua dan menyinari setitik bagian dimana terdapat batu besar tempat kita ber-selfie dengan efek cahaya (kayak di opening scene nya Mr.Bean hehe) namun karena waktu itu masih musim hujan dan agak mendung, ray of light kurang terang dan sulit untuk foto karena di dalam gua gelap.
Setelah puas main kami kembali menuju basecamp, tidak lagi tubing (karena aliran sungai cuma satu arah *yaiyalah) melainkan trekking! Trekking selama 30 menit dengan trek yang masih alami, pijakan tanah, jembatan kayu, dan dikelilingi tanaman liar. Kami terkagum dengan para guide dengan santai dan cekatan trekking sambil menggotong ban-ban yang tadi dipakai untuk tubing. (*mungkin sudah biasa)
Selanjutnya kami menuju pantai Batu Karas untuk bersantai sejenak dan dilanjutkan menuju pantai Batu Hiu *sebuah obyek wisata yang telah dikelola dan dipasarkan dengan baik sehingga cukup ramai dengan wisatawan lokal. Di Pantai Batu Hiu kita bisa menikmati pemandangan ombak berdebur, laut dan horizon dari bibir pantai dan pemandangan eksotis dari atas tebing raksasa. Dinamakan batu hiu karena di tengah laut tidak jauh dari bibir pantai ada sebuah batu karang yang berbentuk sirip ikan hiu. Kita bisa bermain di pantai di sepanjang pesisir, lalu berkunjung ke sebuah penangkaran penyu untuk melihat tukik-tukik yang dirawat dan akan dilepaskan ke pantai.