Masih termasuk Kabupaten Sukabumi.
Dari Depok, Bogor, atau Bandung cari apapun yang mengarah ke Sukabumi.
Dari Sukabumi (Terminal) cari/tunggu bis MGI (ada AC dan Non AC) menuju Pelabuhan Ratu.
Bis MGI ini berangkat dari Terminal Baranangsiang, Bogor.
Perjalanan yang saya tempuh dari Jakarta:
Kereta (Commuter) Jakarta (Kota) - Bogor: tarif Rp. 7.000 dari stasiun apapun di Jakarta, Rp. 6.000 dari stasiun Depok.
Kereta Ekonomi Jakarta -Bogor: tarif Rp. 1.500.
Kereta Commuter pastinya lebih nyaman, gak ada orang jualan, pengamen, tukang minta-minta lewat, adem dan ber-AC. Rame sih tetep rame, tapi kalo pengen ngerasain yang lebih humanis ya naik ekonomi hehe
Perjalanan sampai stasiun terakhir (Bogor) sekitar 25-30 menit.
Setelah turun kereta, ikuti arus orang karena akan mengarah ke pintu keluar (hehe). Diluar akan ada kenek yang tereak2, "minal..minal.minal..", iya minal aidin wal faizin :p
Dari depan stasiun naik angkot (minibus) nomor 03, tujuan terminal Baranangsiang, tarif Rp. 2.500 (notes: macet dan geraaah, angkot mesti banget 4 6 baru brangkat). Lama perjalanan 30-40 menit.
Di Terminal Baranangsiang, akan banyak bis-bis gede, cari Bis MGI (warna biru) jurusan Bogor-Pelabuhan Ratu. *Telusuri sela-sela bis sampe ke dalem, MGI adanya di belakang banget. Kalo mau nyaman, naik yang AC dengan tarif Rp. 25.000. Lama perjalanan 3-4 jam. (Macet di Ciawi dan perempatan Sukabumi). Yang gak AC ga tau harganya berapa, tapi kemungkinan perjalanan lebih panjang.
Sesampai di terminal Pelabuhan Ratu akan banyak orang naik ke atas bis dan mulai nawarin jasa mereka masing-masing, transportasi, dll. (Hati-hati scammer/penipu, kebanyakan adalah tukang ojek yang bohong bilang kalo angkot jarang lewat, setelah kita naik dia bawa kita ke penginapan (dimana dia dapet komisi) yang keadaan kamarnya ga sesuai dengan harganya.) setelah itu mereka sok-sok nyasar dan jauh, setelah balik mereka minta bayar 2x lipat! Notes: mereka pinter memaksa dan memeras.
Karena laper kami mampir ke sebuah warteg ga jauh dari situ.
Makan warteg ambil sendiri + minum air teh Rp. 10.000. (Jangan percaya Ibu-ibu Warteg juga, mereka sekongkol sama para tukang ojek penipu itu), bilangnya cuma bisa ditempuh naik ojek.
Dari tempat MGI parkir, jalan ke arah kanan - keluar terminal. Tolak semua tawaran tukang ojek, lebih baik jalan sedikit tapi aman dan tenang, ga dipaksa-paksa. Selanjutnya naik angkot warna ungu tua jurusan Cisolok. Bisa turun dimana aja sesukanya. Kalo pengen Pantai/Spot yang ramai pengunjung, banyak hotel gede, bisa stay di Pantai Samudera atau Pantai Citepus. Kalo pengen yang lebih sepi, minta diturunin di Sunset Beach/ Karangpapak/ SCCI/ Mintoha Restoran. Tarif Rp. 5.000.
Sekitar Mintoha Resto / SCCI ada villa ataupun penginapan2, hunting dan tanya2 aja dulu sepanjang daerah itu.
Penginapan:
Villa Flamboyan. Non-AC tarif Rp. 100.000 per malam (weekdays), Rp. 150.000 per malam (weekend). Yang AC beda Rp. 50.000
Bisa sharing ber 3 (tempat tidur Queen Size), Non AC ada kipas Angin Miyako, 1 meja, 1 lemari, kamar mandi didalam, handuk kecil. notes: colokan cuma 1! Ingat, bawa splitter biar bisa nyolok lebih banyak.
Flamboyan adanya di seberang jalan. Kalo mau ke pantai, nyebrang, lalu jalan 5 meter ada lapangan pasir dan ada latihan sepakbola. Jalan ke depan dikit, jalan lewat belakang gawang, akan ada warung teteh (sedia makanan, lumayan kalo malem-malem kelaperan. Nasi goreng Rp. 15.000). Setelah warung teteh, turun ke pantai lewatin batu-batuan, pantainya bersih cuma banyak batu karang gede-gede.
Susurin pantai bisa kearah kiri atau kearah kanan, ke arah kanan sekitar 20m akan ada bale-bale, yang rangkanya warna hijau daun adalah SCCI (Surfer Culture Club Indonesia), bisa nyewa surfboard seharga Rp. 30.000, Surf lesson 2 jam Rp. 200.000, ada juga paket2 rafting Rp. 65.000 per orang minimal ber6 dll. ke kanan sekitar 1 km adalah Pantai KarangHawu (spot yang lebih ramai).
Note: Jalan lewat pantai jauh lebih deket dibanding jalan lewat jalan raya.
Sepanjang pantai Karangpapak - Karanghawu ada spot-spot pantai yang serasa private beach.
Di SCCI tergolong enak dan ga terlalu mahal, Ada seafood (bisa sharing) dan makanan2 standar. Ikan perkilo Rp. 55.000 (ikan sebelah bertekstur gembur *lha emang tanah?), Udang Rp. 35.000 per porsi, nasi Rp. 3.000, kelapa muda Rp. 6.000, minuman-minuman rata-rata Rp. 6.000-Rp.7.000.
Notes:
Pasir disini sangat halus-halus dan susah dibersihin. Cara membersihkan yang cukup ampuh: Rendem pakaian atau kain di ember, sekalian dialirin air dari keran sambil kibas-kibas didalem air dan angkat.
Gantung barang bawaan di pohon di pinggir pantai kalo ga pengen hanyut diterjang ombak. Jangan cuma diletakkan jauh-jauh dari tepi pantai karena ombak disini agak labil, bisa lagi asik main tiba-tiba ombaknya gede. Lebih baik ga usah bawa apa-apa ketika main ke pantai, tinggal aja di hotel atau kalo emang mau bawa, jangan pernah ditinggal diatas pasir. Coba titipkan ke warung/bale-bale terdekat.
Jangan pake pakaian warna HIJAU, gimanapun juga daerah ini termasuk pantai Selatan, lagian kenapa juga daerahnya dinamain Pelabuhan RATU? *hiiiii....
Kalo ada waktu coba eksplorasi Desa Sawarna.
All photos are courtesy of Khalil Gazali.
1 komentar:
Klo SCCI tu nama tempat atau perkumpulan surfer?klo hotel dideket SCCI apa yg bagus?makasih
Posting Komentar