DAY 10
Gili Trawangan (Gili Islands)
Besoknya pagi-pagi saya udah bangun. Karena saya pikir cara paling gampang keliling pulau adalah pake sepeda, saya sewa sepeda didepan Creative Bungalow, temennya si Pak Tatang. Rp. 50.000 sampe besok jam 11 pagi. Saya sepedaan keliling, lumayan susah awalnya soalnya jalanannya ada yg pasir2 dan banyak CIDOMO alias delman wara-wiri.
Karena rada disorientasi arah, dari ujung barat ke timur saya kok gak nemu penginapan saya? Akhirnya saya brenti untuk duduk-duduk di pantai sambil baca buku dan nulis.
Here I am, lost, in a fartest beach along Gili Trawangan, alone.
Mungkin bule-bule yang lewat pada bingung kali ya liat saya sendirian, boboan di pantai tapi dibawah pohon (gak sunbathing) pake baju dan bukan bikinian, mungkin mereka pikir saya terdampar, mana ada perahu jukung lagi parkir dideket situ. Btw, saya sampe sini naik sepeda dan sepedanya saya tinggal dijalan, semoga gak ilang. Tapi emang katanya disini aman, turis tuh dilindungi dsb dsb.
Sepanjang jalan yang saya liat disini, penginapan mulai dari homestay, losmen, hotel, villa, bungalow, cottage, lalu toko, restoran, cafe, bar, dive shop, snorkeling trip shop, toko makanan minuman rokok, toko baju, toko souvenir, toko kelontong, warnet, penyewaan sepeda, dll.
"I feel like Lenny Kravitz in Bahama. I always need a time of my own, being alone like right now, away from the crowd., just enjoy everything without have to worry about anything. Sometimes I feel like I’m lost and in a time I don’t know what to do, but then I just decided to do nothing."
"Some said, if you hold the sands so hard it will fall off your hand. I tried it here. That statement isnot solid, I grabbed a palm of sands, and squeeze it hard. At first it did fall off my hand at some certain amount but when it comes to the right amount it’ll still in your hand even if you shake it. Just like life, blessings. So hold on to it friends, but remember it should be the right amount."
Saya juga nulis beberapa TIPS sbb:
Cari penginapan. Harga relatif disesuaikan dengan kriteria aja. Ada harga ada kualitas, jangan ngarep dapet yang cakep kalo harganya murah. Jangan bawel dan tetap hargai ’penjual’, banyak senyum dan ngobrol sama mereka karena saking banyaknya bule disini mereka sampe agak apatis karena bule suka bawel, maunya murah tapi mau macem-macem fasilitasnya. Jadi kalo sama orang lokal mereka biasanya baik dan ramah.
Jangan sewa sepeda, mending jalan kaki. Lebih sehat, latihan biar kaki kuat, gampang ngindarin cidomo, atau sekalian aja naik cidomo kalo mau keliling liat pulau. Sewa sepeda tergolong mahal dan kadang jadi repot mesti parkir bawa pulang sepeda dll, selain itu, selangkangan sakit bos kelamaan naik sepeda :p
Lalu, kalo naik sepeda jadi suka gak ngeh sama tempat2nya, kelewatan/kelupaan, susah cari tempat. (apa emang saya aja yang buta jalan ya?)
Sore nya saya balik ke penginapan, siap-siap dinner sama keluarga Vivi, trus nongkrong nyobain bar namanya Blue Marine Ocean atau apa gitu, setelah minum-minum kecil saya dan Rudy (temen tur) nyamperin roommates saya di Rudy’s Pub, party baru mau mulai eh si Laura sakit dan mereka balik ke kamar, tidur duluan. Saya juga gak lama sukses jackpot dijalan, pulang ke penginapan, dan tidur setelah pusing ilang karena dioles minyak angin aromatherapy Safe Care! *Bukan yang Agnes Monica, bukan yang Ayu Ting-ting! :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar